Selenetherium Kolleensis: Penelusuran Awal Elefantidae Purba dari Chad

Selenetherium Kolleensis

Selenetherium kolleensis adalah satu-satunya spesies dari genus Selenetherium, yang ditemukan melalui mandibula parsial di Mbana Kolle, Chad. Fosil ini berasal dari periode Zanclean (awal Pliosen), kira-kira antara 5,3–3,6 juta tahun yang lalu. Penamaan genus ini mengacu pada ciri-ciri “bulan sabit” yang khas pada permukaan gigi gerahamnya, mengadopsi bahasa Yunani “selene” (bulan) dan “therion” (binatang), sehingga secara harfiah diartikan sebagai “binatang bulan”.

Mackaye, Brunet, dan Tassy (2005) mendeskripsikan S. kolleensis dalam publikasi Geobios, menyoroti bentuk mandibula pendek dan tebal, dengan sinfisis yang jelas dan geraham bermolar mesi-bersistem V‑shaped. Penemuan ini mengisi celah antara elefantid arkais dan leluhur Famili Elephantidae sejati.

Sejarah Penemuan

Lokasi penggalian berada di Mbana Kolle, Chad, lapisan batu pasir Zanclean, dikenal sebagai formasi geologi awal Pliosen yang memang kaya akan fosil vertebrata. Hanya ditemukan satu mandibula yang cukup utuh — tipe holotipe bernomor referensi KL4.96.002. Karakteristik, seperti sinfisis miring ke bawah dan gigi geraham besar bersisik melengkung, menjadi poin utama deskripsi. Pemilihan nama genus juga mengacu pada penampilan gigi geraham sabit (forma resesivus di permukaan gigi), menunjukkan adaptasi makan tertentu.

Morfologi Selenetherium Kolleensis

Mandibula S. kolleensis berukuran rendah tapi sangat masif, dengan tubuh mandibula yang pendek namun berlebar besar. Sisi bawah agak terangkat sementara bagian anterior sinfisis tertarik ke bawah — deduksi menunjukan fungsi gigi dan otot kunyah yang kuat. 

Gigi geraham memiliki enamel tebal dan pola berlubang seperti huruf “V” dalam potongan melintang. Polisistrata pelat geraham (lamellae) menandakan kemampuan makan campuran — kombinasi antara peluang browsing (daun/semak) dan grazing (rumput) . Kemampuan ini sangat cocok pada kondisi iklim dan vegetasi Pliosen Afrika utara: terbuka dan beragam.

Tidak ditemukan gading bawah; ini membedakan Selenetherium dari anancine Gomphotheriidae serta menempatkannya dekat subfamili Stegotetrabelodontinae. Namun, penghapusan gading dasar menunjukkan trend evolusi Elephantidae purba menuju karakteristik modern.

Taksonomi dan Filogeni

S. kolleensis ditempatkan dalam Famili Elephantidae, dekat Stegotetrabelodontinae (misalnya Stegotetrabelodon, Stegodibelodon). Beberapa peneliti menyatakan genus ini mewakili bentuk transisional antara gomphotheriid dengan generasi lebih lanjut seperti Primelephas, yang menjadi nenek moyang Loxodonta dan Elephas 

Secara filogenetik, Selenetherium dianggap sister group dari Stegotetrabelodon, namun cocok pula sebagai link menuju Primelephas.

Paleoekologi

Era Pliosen awal dikenali sebagai masa peralihan vegetasi dari tipe monsun tropis lembap ke terbuka seperti savana, didukung oleh data isotopik dari C3 ke C4. Kondisi tersebut memungkinkan herbivora besar seperti S. kolleensis mengembangkan strategi makan campuran.

S. kolleensis mungkin hidup bersama dengan Gomphotheriidae arkais dan proboscidean lainnya yang belum punah. Adaptasi geraham lamellar dan mandibula kuat membantunya bersaing memakan vegetasi keras serta abrasive.

Penemuan Selenetherium membantu mengisi gap evolusi antara elefantid arkais dan nenek moyang Elephantidae modern diantaranya adalah mengenai bentuk transitional yang memperlihatkan adanya
campuran karakter Stegotetrabelodontinae dan karakter dasar Elephantidae sejati. Dalam konteks geografis menunjukkan bahwa Afrika tropis utara sebagai pusat diversifikasi awal Elephantidae. Genus ini dianggap monospesifik dan kemungkinan punah karena perubahan lingkungan dan persaingan dengan proboscidea yang lebih mahir.

Selenetherium kolleensis merupakan bukti penting adaptasi awal Elephantidae, menunjukkan transisi karakter bentuk gigi, mandibula, dan strategi makan. Meskipun hanya diketahui dari satu mandibula, nilai ilmiahnya luar biasa. Studi lanjutan terutama analisis kladistik dan paleogenomik memberi peluang lebih besar untuk memahami evolusi gajah modern.

Daftar Bacaan

  • Mackaye, H. T., Brunet, M., & Tassy, P. (2005). Selenetherium kolleensis nov. gen. nov. sp.: un nouveau Proboscidea (Mammalia) dans le Pliocène tchadien. Geobios, 38(6), 765–777.
  • van der Made, J. (2010). “The evolution of the elephants and their relatives in the context of changing climate and geography”. In Höhne & Schwarz (Eds.), Elefantentreich – Eine Fossilwelt in Europa. Halle.