Mastodon Amerika (Mammut americanum)

Mastodon Amerika (Mammut americanum)

Mastodon Amerika (Mammut americanum) adalah salah satu megafauna paling ikonik yang pernah menjelajahi Amerika Utara selama Pleistosen Akhir. Sering kali keliru dengan mamut, mastodon sebenarnya adalah kerabat jauh yang memiliki jalur evolusi yang berbeda. Hewan-hewan raksasa berbulu ini memainkan peran penting dalam ekosistem Pleistosen dan punahnya mereka menandai akhir era megafauna di benua tersebut.

Taksonomi dan Klasifikasi

Mastodon Amerika termasuk dalam ordo Proboscidea, yang juga mencakup gajah modern dan mamut. Namun, mereka milik famili yang berbeda, Mammutidae, sedangkan gajah dan mamut termasuk dalam Elephantidae. Perbedaan ini mencerminkan divergensi evolusi yang signifikan. Nama genus Mammut sendiri sering kali membingungkan karena kemiripannya dengan Mammuthus (mamut), tetapi penting untuk diingat bahwa keduanya adalah genus yang berbeda.

Morfologi dan Ukuran

Mastodon Amerika adalah hewan besar dan kekar, meskipun umumnya sedikit lebih kecil dan lebih berotot daripada mamut berbulu (wolly mammoth). Ukuran Jantan dewasa dapat mencapai ketinggian bahu sekitar 2,3 hingga 3 meter (7,5 hingga 10 kaki) dan berat hingga 4,5 hingga 7 ton. Betina cenderung lebih kecil.

Mereka memiliki tubuh yang lebih kekar dan kaki yang lebih pendek dibandingkan mamut. Punggung mereka sering kali memiliki bentuk yang lebih datar atau sedikit melandai ke belakang. Salah satu ciri khas mastodon adalah gadingnya yang panjang dan melengkung. Gading ini biasanya tidak sebergulir atau sebesar gading wolly mammoth, seringkali lebih lurus atau melengkung ke atas dengan kurva yang lebih lembut. Gading ini kemungkinan besar digunakan untuk mencari makan, menggali vegetasi, atau sebagai pertahanan.

Mirip dengan mamut, mastodon juga ditutupi bulu tebal, terutama di daerah utara yang lebih dingin, meskipun mungkin tidak sepadat bulu mamut berbulu wol. Ini membantu mereka bertahan hidup di iklim Pleistosen yang bergejolak. Perbedaan paling mencolok yang membedakan mastodon dari mamut terletak pada giginya. Mastodon memiliki geraham dengan puncak-puncak kerucut yang tumpul dan membulat (disebut masto-dont, dari bahasa Yunani "mastos" yang berarti payudara atau puting dan "odous" yang berarti gigi). Bentuk gigi ini sangat cocok untuk mengunyah dedaunan, ranting, dan vegetasi semak lainnya.

Habitat dan Distribusi

Mastodon Amerika adalah penghuni utama hutan dan hutan terbuka, rawa-rawa, dan lahan basah di Amerika Utara. Mereka adalah peramban (browser) yang mencari makan di dedaunan dan ranting. Fosil mereka ditemukan secara luas dari Alaska dan Kanada selatan hingga Florida dan Meksiko tengah. Ini menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan, meskipun preferensi mereka adalah habitat yang kaya akan pohon dan semak.

Berdasarkan struktur giginya, mastodon adalah pemakan dedaunan (browser). Analisis isi lambung dari spesimen yang terpelihara dengan baik menunjukkan bahwa makanan utama mereka terdiri dari daun konifer, cabang, lumut, dan tanaman air. Ini berbeda dengan mamut, yang sebagian besar adalah pemakan rumput (grazer).

Mastodon kemungkinan hidup dalam kelompok-kelompok kecil atau menyendiri, terutama jantan dewasa. Mereka mungkin memiliki perilaku sosial yang kompleks, serupa dengan gajah modern, tetapi informasi detail tentang perilaku mereka terbatas pada bukti fosil.

Punahnya Mastodon

Mastodon Amerika punah sekitar 10.000 hingga 11.000 tahun yang lalu, sebagai bagian dari peristiwa kepunahan megafauna Pleistosen akhir yang lebih luas. Penyebab pasti kepunahan mereka masih menjadi subjek penelitian dan perdebatan di kalangan ilmuwan, tetapi faktor-faktor yang mungkin berperan meliputi perubahan iklim, perburuan yang dilakukan oleh manusia, dan juga penyakit.

Pemanasan global setelah Zaman Es terakhir menyebabkan perubahan dramatis pada vegetasi dan habitat. Hutan-hutan yang menjadi sumber makanan utama mastodon mungkin menyusut, digantikan oleh padang rumput yang lebih disukai mamut dan spesies lain.

Bukti arkeologi menunjukkan bahwa manusia Paleo-Indian berburu mastodon. Meskipun tingkat dampak perburuan ini masih diperdebatkan, populasi mastodon yang sudah tertekan oleh perubahan iklim mungkin menjadi lebih rentan terhadap perburuan. Beberapa teori juga mengusulkan bahwa penyakit mungkin berperan dalam penurunan populasi mereka, meskipun sulit untuk menemukan bukti langsung untuk ini.

Kemungkinan besar, kombinasi dari beberapa faktor inilah yang menyebabkan kepunahan mastodon dan banyak spesies megafauna lainnya pada periode tersebut.

Daftar Bacaan

  • Agenbroad, L. D. (2005). Mammoths and Mastodons: Titans of the Ice Age. Bloomington: Indiana University Press.
  • Fisher, D. C. (1987). Mastodon procurement by Paleoindians of the Great Lakes region: Archaeological evidence. In M. H. Nitecki & D. V. Nitecki (Eds.), The Evolution of Human Hunting (pp. 317-422). New York: Plenum Press.
  • Graham, R. W., Lundelius, E. L., Graham, M. A., Hogg, R. D., Kohn, R., Saunders, J. J., & Semken, H. A. (1996). Spatial response of mammals to late Quaternary environmental changes. Quaternary Science Reviews, 15(7), 651-665.
  • Haynes, G. (2002). The Mammoth Steppe: A Paleoecological Reconstruction of the Ice Age Exodus. Cambridge: Cambridge University Press.
  • MacPhee, R. D. E., & Sues, H. D. (Eds.). (1999). Extinctions in Near Time: Causes, Contexts, and Consequences. New York: Kluwer Academic/Plenum Publishers.
  • Poinar, H. N., Kuch, M., McDonald, H. G., Martin, P. S., & Pääbo, S. (2001). Wolly mammoth and mastodon DNA sequences and the colonization of the Americas. Science, 294(5544), 1715-1719.
  • Sankofa, J. E., Widga, C. C., & Fisher, D. C. (2018). The Late Pleistocene record of Mammut americanum (American Mastodon) in Illinois. Illinois State Museum Scientific Papers, 35, 1-136.
  • Saunders, J. J. (1980). A Taxonomy and Evolution of the American Mastodon. Illinois State Museum Reports of Investigations, No. 36.