Mengenal Sejarah Panjang Madiun Lewat Buku Karya Ong Hok Ham
Jika selama ini Anda mengenal Madiun hanya melalui kisah prahara PKI 1948, saatnya membuka wawasan baru dengan sebuah buku karya sejarawan ternama Ong Hok Ham. Buku ini mengungkapkan betapa kaya dan panjangnya sejarah Madiun, yang jauh melampaui peristiwa tersebut.
Dalam buku ini, Ong Hok Ham mengisahkan peran penting Madiun pada era Perang Giyanti (1746-1755). Salah satu tokoh sentral yang muncul adalah Kiai Tumenggung Wirosentiko, jawara Sukowati yang setia mendampingi Sultan Mangkubumi sebagai panglima perang. Setelah berdirinya Kesultanan Yogyakarta, Kiai Tumenggung Wirosentiko diangkat sebagai Bupati Wedana Madiun dengan gelar Raden Ronggo Prawirodirjo I, yang menunjukkan kedudukan strategis Madiun dalam sejarah Jawa.
Tak hanya itu, buku ini juga mengungkap fakta menarik bahwa pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17, Madiun menjadi pusat pemerintahan alternatif dengan bupati Mancanegara Timur yang memiliki otonomi tinggi hingga bisa berperan seperti raja kecil di wilayahnya. Kondisi geografis yang menantang antara Yogyakarta dan Madiun menjadi alasan kuat bagi kebebasan ini.
Selain aspek politik dan pemerintahan, buku ini juga membahas peran para bupati Mancanegara Timur, khususnya di Madiun, dalam hubungan mereka dengan penguasa kolonial Belanda. Mereka aktif dalam berbagai gerakan sosial dan keagamaan yang memiliki muatan politis, menambah dimensi penting dalam sejarah perjuangan masyarakat setempat.
Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang historiografi Indonesia dan sejarah daerah Madiun. Dengan membeli dan membaca buku ini, Anda tidak hanya mendapatkan wawasan sejarah yang kaya, tetapi juga mendukung pelestarian pengetahuan tentang daerah yang penuh makna ini.
Dapatkan buku karya Ong Hok Ham Madiun Dalam Kemelut Sejarah ini sekarang juga dan jadikan koleksi Anda lebih bermakna! Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami sejarah Madiun yang sesungguhnya. Klik di sini untuk membeli dan baca lebih lanjut!.