Kebudayaan Paleolitikum Tiongkok (1,7 Juta - 12.000 Tahun Yang Lalu)

Kebudayaan Paleolitikum Tiongkok

Pra-sejarah Tiongkok merupakan bab penting dalam sejarah manusia karena di sinilah fondasi awal peradaban yang kemudian berkembang menjadi salah satu peradaban tertua dan terbesar di dunia. Dalam tulisan ini, kita akan fokus pada era Paleolitikum di Tiongkok, yang menjadi masa awal kebudayaan manusia purba di wilayah tersebut.

Apa Itu Paleolitikum?

Paleolitikum, atau Zaman Batu Tua, adalah periode prasejarah ketika manusia menggunakan alat-alat batu yang sederhana. Era ini berlangsung dari sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga kira-kira 10.000 tahun yang lalu. Di Tiongkok, Paleolitikum menandai masa ketika manusia purba mulai menetap, berburu, dan mengembangkan budaya berbasis alat-alat batu dan adaptasi terhadap lingkungan alamnya.

Homo Erectus Tiongkok

Homo erectus, spesies manusia purba, tiba di Eurasia antara 1,3 hingga 1,8 juta tahun lalu . Banyak sisa-sisa subspesiesnya telah ditemukan di wilayah yang kini menjadi Tiongkok. Temuan tertua di antaranya adalah Manusia Yuanmou, di Yunnan, barat daya Tiongkok, yang diperkirakan berasal dari sekitar 1,7 juta tahun yang lalu. Manusia Yuanmou hidup di lingkungan hutan-semak campuran bersama dengan chalicotheres, rusa, gajah Stegodon, badak, sapi, babi, dan hyena berwajah pendek raksasa.

Manusia Peking  yang lebih dikenal, berasal dari 700.000–400.000 tahun lalu, ditemukan di gua Zhoukoudian bersama dengan alat-alat seperti scraper, chopper, serta mata tombak, burin, dan penusuk yang berasal dari periode yang sedikit lebih baru. Fosil Homo erectus lainnya telah ditemukan secara luas di seluruh wilayah Tiongkok, termasuk Manusia Lantian di Shaanxi, barat laut Tiongkok, serta spesimen kecil di Liaoning, timur laut Tiongkok, dan Guangdong, selatan Tiongkok.

Penentuan tanggal sebagian besar situs Paleolitik telah lama diperdebatkan, tetapi telah ditetapkan lebih akurat berdasarkan magnetostratigrafi modern: Majuangou pada 1,66–1,55 jtl, Lanpo pada 1,6 jtl, Xiaochangliang pada 1,36 jtl, Xiantai pada 1,36 jtl, Banshan pada 1,32 jtl, Feiliang pada 1,2 jtl, dan Donggutuo pada 1,1 jtl. Bukti penggunaan api oleh Homo erectus terjadi antara 1–1,8 juta tahun tl di situs arkeologi Xihoudu, Provinsi Shanxi.

Keadaan seputar evolusi Homo erectus menjadi H. sapiens kontemporer masih diperdebatkan. Tiga teori utama mencakup teori "Out of Africa" (OOA) yang dominan, model kontinuitas regional, dan varian campuran dari hipotesis OOA. Terlepas dari itu, manusia modern paling awal telah diperkirakan berasal dari Tiongkok pada 120.000–80.000 tl berdasarkan gigi yang membatu yang ditemukan di Gua Fuyan di Kabupaten Dao, Hunan. Hewan yang hidup bersama manusia ini termasuk panda Ailuropoda baconi yang telah punah, hyena Crocuta ultima, Stegodon, dan tapir raksasa. Bukti teknologi Levallois Paleolitik Tengah telah ditemukan dalam kumpulan litik situs Gua Guanyindong di Tiongkok barat daya, yang diperkirakan berasal dari sekitar 170.000–80.000 tahun yang lalu.

Temuan Arkeologis di Tiongkok yang Menandai Kebudayaan Paleolitikum

Banyak situs penting di Tiongkok yang menggambarkan kehidupan manusia pada masa Paleolitikum. Salah satu situs yang terkenal adalah Zhoukoudian, yang terletak di dekat Beijing. Di sini ditemukan fosil Homo erectus yang dikenal sebagai "Manusia Peking" atau Peking Man, yang hidup sekitar 750.000 hingga 200.000 tahun yang lalu. Fosil-fosil ini menjadi bukti kuat bahwa wilayah Tiongkok sudah dihuni oleh manusia purba sejak zaman yang sangat lampau.

Selain Zhoukoudian, situs lain seperti di provinsi Shaanxi, Henan, dan Liaoning juga mengungkapkan alat-alat batu dan tulang yang digunakan oleh manusia purba. Alat-alat ini biasanya berupa kapak tangan, pisau batu, dan alat pemotong yang dibuat dengan teknik sederhana namun efektif. Di Bawah ini adalah daftar situs paleolitkum Tiongkok:

  1. Xihodu (2,4 juta tahun yang lalu)
  2. Shangchen (2,1 - 1,2 juta tahun yang lalu)
  3. Bose Basin (2 juta tahun yang lalu - 800.000 tahun yang lalu)
  4. Xiaochangliang (1,3 juta tahun yang lalu)
  5. Zhoukoudian (700.000 - 500.000 tahun yang lalu)
  6. Guanyindong (170.000 - 80.000 tahun yang lalu)
  7. Yuchanyan (21.000 - 13.800 tahun yang lalu)
  8. Xianren (20.000-17.800 tahun yang lalu)

Ciri-Ciri Kebudayaan Paleolitikum di Tiongkok

Penggunaan Alat Batu

Manusia Paleolitikum di Tiongkok menggunakan alat-alat batu yang dihasilkan dengan teknik pemukulan dan penajaman sederhana. Alat-alat ini digunakan untuk berburu hewan, memotong kayu, dan keperluan sehari-hari lainnya.

Berburu dan Mengumpulkan

Mereka hidup sebagai pemburu dan pengumpul, memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka. Bukti tulang hewan yang ditemukan di situs arkeologis menunjukkan bahwa mereka memburu berbagai macam hewan seperti rusa, babi liar, dan burung.

Pemanfaatan Api

Salah satu penemuan penting adalah penggunaan api, yang memungkinkan manusia purba memasak makanan, menghangatkan diri, dan melindungi diri dari binatang buas.

Tempat Tinggal dan Perlindungan

Manusia Paleolitikum di Tiongkok tinggal di gua-gua dan tempat perlindungan alami lainnya. Situs Zhoukoudian misalnya, merupakan gua yang digunakan sebagai tempat tinggal dengan bukti adanya perapian.

Kehidupan Sosial dan Kultural

Meskipun sulit untuk melihat secara detail, dugaan tentang kehidupan sosial mereka menunjukkan adanya bentuk kerja sama dalam berburu dan berbagi hasil, serta kemungkinan awal munculnya ritual atau kepercayaan tertentu.

Perkembangan Menuju Kebudayaan Neolitikum

Kebudayaan Paleolitikum di Tiongkok menjadi landasan bagi perkembangan kebudayaan selanjutnya, yaitu Neolitikum. Pada masa Neolitikum, manusia mulai mengolah tanah, bercocok tanam, dan memelihara hewan. Alat-alat batu pun menjadi lebih halus dan beragam, serta muncul seni dan kepercayaan yang lebih kompleks.

Kebudayaan Paleolitikum di Tiongkok merupakan tonggak awal dalam sejarah manusia yang menunjukkan bagaimana manusia purba beradaptasi dengan lingkungan mereka dan mulai mengembangkan keterampilan penting seperti pembuatan alat dan penggunaan api. Penemuan-penemuan arkeologis seperti fosil Peking Man dan alat-alat batu di berbagai situs memberikan gambaran yang kaya tentang kehidupan manusia purba di Tiongkok. Dengan memahami masa Paleolitikum ini, kita dapat lebih menghargai perjalanan panjang peradaban manusia yang bermula dari masa prasejarah hingga menjadi bangsa besar seperti Tiongkok saat ini.

Daftar Bacaan
  • Ao, Hong; Dekkers, Mark J.; Wei, Qi; Qiang, Xiaoke; Xiao, Guoqiao (15 August 2013). "New evidence for early presence of hominids in North China". Scientific Reports. 3 (2403): 2403.
  • Hu, Yue; Marwick, Ben; Zhang, Jia-Fu; Rui, Xue; Hou, Ya-Mei; Yue, Jian-Ping; Chen, Wen-Rong; Huang, Wei-Wen; Li, Bo (January 2019). "Late Middle Pleistocene Levallois stone-tool technology in southwest China". Nature. 565 (7737): 82–85. 
  • Lander, Brian (2021). The King's Harvest: A Political Ecology of China from the First Farmers to the First Empire. Yale University Press.
  • Shen, Guanjun; Wang, Yiren; Tu, Hua; Tong, Haowen; Wu, Zhenkun; Kuman, Kathleen; Fink, David; Granger, Darryl E. (December 2020). "Isochron 26Al/10Be burial dating of Xihoudu: Evidence for the earliest human settlement in northern China". L'Anthropologie. 124 (5) 102790.
  • Wilkinson, Endymion (2018). Chinese History: A New Manual (5th ed.). Cambridge: Harvard University Asia Center.
  • Wu, Rukang; Lin, Shenglong (June 1983). "Peking Man". Scientific American. 248 (6): 92–93.
  • Zhu, R.X.; Potts, R.; Pan, Y.X.; Yao, H.T; Lü, L.Q.; Zhao, X.; Gao, X.; Chen, L.W.; Gao, F.; Deng, C.L. (December 2008). "Early evidence of the genus Homo in East Asia". Journal of Human Evolution. 55 (6): 1075–1085.