Situs Xihoudu: Jejak Hominid Yang Lebih Tua Dibandingkan Manusia Peking

Situs Xihoudu 

Xihoudu merupakan sebuah situs arkeologi yang terletak di Provinsi Shanxi, Tiongkok. Situs ini berasal dari periode Zaman Paleolitikum. Di lokasi tersebut, telah ditemukan sebanyak 32 artefak peralatan batu. Pada tahun 2020, sebuah studi baru tentang 39 litik menghasilkan penanggalan penguburan isokron 26Al/10Be (aluminium-26 hingga berilium-10) dari Xihoudu sebesar 2,43 juta tahun yang lalu. Ini akan menjadikan Xihoudu situs litik tertua di Tiongkok.

Penemuan Situs Xihoudu

Pada tahun 1929, Profesor Pei Wenzhong, seorang arkeolog prasejarah dan paleontolog terkemuka Tiongkok, menemukan fosil tengkorak "Manusia Peking" yang diperkirakan berusia 500.000 tahun di situs Zhoukoudian, Beijing. Akan tetapi, Wang Jian, seorang arkeolog yang ahli dalam bidang Paleolitikum, menyimpulkan bahwa terdapat manusia yang lebih primitif sebelum keberadaan "Manusia Peking". Kesimpulan ini kemudian diperkuat oleh Profesor Jia Lanpo, seorang paleoantropolog. Guna membuktikan kesimpulan teoretis tersebut, Jia Lanpo, Wang Jian, beserta timnya melakukan analisis dari sudut pandang paleogeografi dan paleoklimat, serta memulai pencarian sisa-sisa keberadaan manusia di lapisan Nihewan.

Pada tahun 1959, para arkeolog berhasil menemukan situs Xihoudu di teras yang terletak 170 meter di atas permukaan sungai, tepatnya di tepi timur Sungai Kuning, Desa Xihoudu, Distrik Ruicheng. Sebanyak tiga kali penggalian telah dilakukan, yaitu pada tahun 1961, 1962, dan 2005. Berdasarkan pengamatan, situs ini diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun yang lalu, menjadikannya situs budaya Paleolitikum tertua yang diketahui di Tiongkok.

Pada tahun 1983, Pemerintah Rakyat Kabupaten Ruicheng mendirikan Kelompok Perlindungan Peninggalan Budaya Xihoudu. Selanjutnya, pada tahun 1986, Pemerintah Rakyat Provinsi Shanxi menetapkan Situs Budaya Xihoudu sebagai unit perlindungan peninggalan budaya utama di tingkat provinsi. Pada tahun 1988, Situs Xihoudu secara resmi ditetapkan sebagai unit Perlindungan Peninggalan Budaya Utama Nasional (gelombang ketiga). Pada tahun 2013, departemen peninggalan budaya Kabupaten Ruicheng, Provinsi Shanxi membangun Aula Pameran Situs Xihoudu dengan total luas konstruksi sekitar 130 meter persegi sebagai upaya untuk melindungi peninggalan budaya yang telah digali.

Situs Xihoudu terletak di lereng yang menghadap matahari di Gunung Zhongtiao, sudut barat laut Kabupaten Ruicheng, bagian selatan Provinsi Shanxi, di tengah aliran Sungai Kuning. Para arkeolog berpendapat bahwa pada zaman dahulu, iklim di wilayah ini sejuk dengan sumber air dan tumbuhan yang melimpah. Diperkirakan terdapat berbagai jenis fauna purba seperti bison Tiongkok kuno, badak berbulu Shanxi, Equus sanmeniensis (kuda purba), Gazella blacki (kijang purba), Palaeoloxodon namadicus (gajah purba), Sus lydekkeri, rusa Père David, serta berbagai jenis ikan. Lingkungan alam yang demikian sangat mendukung kelangsungan hidup dan reproduksi manusia purba.

Pengguna Alat Batu dan Penakluk Api

Sebanyak 32 artefak batu telah ditemukan di situs Xihoudu pada dekade 1960-an. Artefak-artefak tersebut meliputi inti batu, serpihan, dan peralatan batu lainnya. Temuan ini merupakan bagian dari peralatan batu tertua yang pernah ditemukan di wilayah Tiongkok. Teknologi pembuatan peralatan batu tersebut tergolong primitif, dengan bahan baku berupa kuarsit berwarna-warni. Selain itu, ditemukan pula sejumlah kecil kuarsa urat dan batuan vulkanik.

Selama lebih dari 50 hari penggalian yang dilakukan pada tahun 2005, berhasil ditemukan lebih dari 1.500 produk batu dan spesimen fosil hewan. Di antara produk batu tersebut, terdapat beragam produk halus dan produk standar yang menunjukkan tingkat abrasi yang ringan serta tanda-tanda pukulan yang jelas.

Beberapa peninggalan yang ditemukan bersamaan dengan peralatan batu mencakup tanduk yang dipotong atau dikerok, serta tulang, tanduk, dan gigi hewan yang terbakar. Hal ini diinterpretasikan sebagai indikasi penggunaan api oleh manusia purba. Dengan demikian, sejarah penggunaan api oleh manusia purba di situs Xihoudu maju menjadi 1,1 juta tahun yang lalu, melampaui temuan di Peking Zhoukoudian yang diperkirakan berasal dari 500.000 hingga 700.000 tahun yang lalu.

Fosil hewan yang ditemukan bersamaan dengan artefak-artefak tersebut meliputi berbagai spesies, di antaranya burung unta, Castoroides, landak, kelinci, Palaeoloxodon namadicus (gajah purba), Sus lydekkeri (babi hutan purba), rusa Père David, Axis shansius (rusa purba), Elephas planifrons, hyena, badak berbulu Shanxi, Elasmotherium, Equus sanmeniensis (kuda purba), Hippotherium, bison Tiongkok kuno (Bison palaeosinensis), Leptobos, Gazella blacki (kijang purba), dan Euctenoceros boulei.

Situs Xihoudu, yang terletak di Provinsi Shanxi, Tiongkok, merupakan situs arkeologi Paleolitikum tertua di Tiongkok, diperkirakan berusia 2,43 juta tahun. Penemuan situs ini pada tahun 1959 mengindikasikan keberadaan manusia purba yang lebih tua dari "Manusia Peking". Artefak batu dan sisa-sisa tulang hewan yang terbakar menunjukkan bahwa manusia purba di Xihoudu telah menggunakan peralatan batu primitif dan menguasai penggunaan api jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu sekitar 1,1 juta tahun yang lalu.

Daftar Bacaan

  • Isochron 26Al/10Be burial dating of Xihoudu: Evidence for the earliest human settlement in northern China – G. Shen et al., L'Anthropologie Volume 124, Issue 5, December 2020, 102790